LATAR BELAKANG
Kepulauan Seribu semula merupakan sebuah kecamatan di wilayah Kotamadya Jakarta Utara. Berdasarkan UU No. 34 Tahun 1999 statusnya ditingkatkan menjadi kabupaten administrasi. Pembentukan kabupaten administrasi ini juga telah disahkan dengan Peraturan Pemerintah No. 55 tanggal 3 Juli 2001.
Kegiatan ekonomi yang menonjol di Kepulauan Seribu adalah pariwisata, pertambangan, dan budidaya sumber daya laut. Sebagai salah satu kegiatan yang menonjol, pariwisata mempunyai peluang yang besar untuk berkembang. Letaknya yang dekat dengan daratan DKI Jakarta dapat menarik orang-orang Jakarta untuk menghabiskan akhir minggunya di Kepulauan Seribu.
Selain itu daya tarik wisata yang dimiliki Kepulauan Seribu berbeda dengan daerah tujuan wisata yang berada di Jakarta dan sekitarnya. Terumbu karangnya yang indah (walaupun 80% sudah rusak), penangkaran penyu, penginapan di tengah laut dan lainnya dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan. Saat ini orang-orang daratan Jakarta lebih senang menikmati akhir minggunya di kota –kota sekitar Jakarta, seperti Bogor dan Bandung.
Hal ini disebabkan antara lain mahalnya biaya yang harus dikeluarkan untuk berwisata di Kepulauan Seribu. Melihat peluang yang besar bagi kegiatan wisata di Kepulauan Seribu untuk berkembang maka perlu dilakukan pengkajian terhadap kondisi kegiatan wisata di Kepulauan Seribu.
Maka dari itu, PT. BJR Inc. berencana untuk membangun sebuah resort yang bernama Banjar Resort yang berlokasi di Pulau Putri, Kepulauan Seribu, Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Resort sebagai tempat rekreasi adalah salah satu kebutuhan yang harus dipenuhi. Rencana pembangunan resort ini dilatarbelakangi oleh keinginan investor untuk menginvestasikan dana yang dimiliki untuk mendapatkan keuntungan yang setimpal. Untuk menganalisa kelayakan pembangunan resort baru tersebut, PT. BJR Inc. membentuk tim yang diberi tugas untuk melakukan studi kelayakan proyek pembangunan resort baru tersebut. Dengan adanya laporan feasibility study ini diharapkan dapat memberikan gambaran dan rekomendasi kepada investor tentang proyek yang dikaji apakah benar-benar layak atau tidak dilihat dari berbagai aspek.
Kegiatan ekonomi yang menonjol di Kepulauan Seribu adalah pariwisata, pertambangan, dan budidaya sumber daya laut. Sebagai salah satu kegiatan yang menonjol, pariwisata mempunyai peluang yang besar untuk berkembang. Letaknya yang dekat dengan daratan DKI Jakarta dapat menarik orang-orang Jakarta untuk menghabiskan akhir minggunya di Kepulauan Seribu.
Selain itu daya tarik wisata yang dimiliki Kepulauan Seribu berbeda dengan daerah tujuan wisata yang berada di Jakarta dan sekitarnya. Terumbu karangnya yang indah (walaupun 80% sudah rusak), penangkaran penyu, penginapan di tengah laut dan lainnya dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan. Saat ini orang-orang daratan Jakarta lebih senang menikmati akhir minggunya di kota –kota sekitar Jakarta, seperti Bogor dan Bandung.
Hal ini disebabkan antara lain mahalnya biaya yang harus dikeluarkan untuk berwisata di Kepulauan Seribu. Melihat peluang yang besar bagi kegiatan wisata di Kepulauan Seribu untuk berkembang maka perlu dilakukan pengkajian terhadap kondisi kegiatan wisata di Kepulauan Seribu.
Maka dari itu, PT. BJR Inc. berencana untuk membangun sebuah resort yang bernama Banjar Resort yang berlokasi di Pulau Putri, Kepulauan Seribu, Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Resort sebagai tempat rekreasi adalah salah satu kebutuhan yang harus dipenuhi. Rencana pembangunan resort ini dilatarbelakangi oleh keinginan investor untuk menginvestasikan dana yang dimiliki untuk mendapatkan keuntungan yang setimpal. Untuk menganalisa kelayakan pembangunan resort baru tersebut, PT. BJR Inc. membentuk tim yang diberi tugas untuk melakukan studi kelayakan proyek pembangunan resort baru tersebut. Dengan adanya laporan feasibility study ini diharapkan dapat memberikan gambaran dan rekomendasi kepada investor tentang proyek yang dikaji apakah benar-benar layak atau tidak dilihat dari berbagai aspek.
MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan tujuan dari penyusunan laporan feasibility study ini yaitu untuk mengetahui apakah resort yang diajukan oleh owner layak untuk dikembangkan, sehingga dapat menguntungkan secara finansial.
Hasil studi ini diharapkan bermanfaat bagi para stakeholder untuk menetapkan kebijaksanaan, perencanaan, pengambilan keputusan dalam pelaksanaan proyek pembangunan resort tersebut dikemudian hari, sehingga diharapkan target pelaksanaan proyek dapat berjalan sesuai dengan rencana. Hasil studi ini juga diharapkan akan bermanfaat bagi manajemen maupun calon kreditur dalam melaksanakan penilaian yang mendalam dan sistematis terhadap proyek ini sebagai dasar pengambilan keputusan untuk pelaksanaan proyek termasuk besarnya kredit yang dapat diberikan.
Hasil studi ini diharapkan bermanfaat bagi para stakeholder untuk menetapkan kebijaksanaan, perencanaan, pengambilan keputusan dalam pelaksanaan proyek pembangunan resort tersebut dikemudian hari, sehingga diharapkan target pelaksanaan proyek dapat berjalan sesuai dengan rencana. Hasil studi ini juga diharapkan akan bermanfaat bagi manajemen maupun calon kreditur dalam melaksanakan penilaian yang mendalam dan sistematis terhadap proyek ini sebagai dasar pengambilan keputusan untuk pelaksanaan proyek termasuk besarnya kredit yang dapat diberikan.
Contoh ini merupakan hasil tugas besar mahasiswa/i saya di Universitas Indonesia, kekhususan Manajemen Konstruksi, program sarjana reguler untuk mata kuliah proyek pada semester 8
Mau laporan lengkapnya?? klik aja disini : download here
0 comments:
Post a Comment